Sabtu, 10 Maret 2012

Aku Berhati Iblis !!

Senja hari di dalam bis kota, aku dan temanku, Fhia, baru saja pulang dari 11th Islamic Book Fair yang diadakan di Istora Senayan, Jakarta. Lima buku baru plus sebuah binder dan satu buku kuliah yang terbungkus dalam dua plastik kupangku di atas tas selempang biruku. Lelah menampakkan diri melalui helaan-helaan napas berat di balik masker penutup hidungku. Temanku sendiri kerap kali mengipas-ngipasi dirinya di sebelahku.
Hari yang melelahkan, namun juga menyenangkan. Setidaknya sampai sebelum orang itu menge-judge kami dengan kalimat yang menusuk telinga sampai menembus ke hati.
Seorang lelaki paruh baya dengan gitarnya mencari nafkah di dalam bis. Hal yang biasa. Uniknya, lelaki itu menyanyi dalam dua suara, yang satu suara aslinya yang dapat dibilang lumayan untuk ukuran telinga yang buta musik sepertiku, satu lagi dalam suara yang dibuat-buatnya hingga menyerupai suara Donald Bebek. Cukup menghibur. Tapi apa daya, aku yang ingin memberinya uang tidak memiliki uang receh. Satu-satunya uang yang tersisa adalah selembar lima ribuan lecek. Tak enak rasanya bila aku meminta uang kembalian darinya. Fhia sendiri sudah menyiapkan uang dalam genggamannya, namun entah mengapa (mungkin belum rezeki) uang itu terjatuh di lantai bus, yang akan sangat merepotkan bila kami keukeuh mencarinya dalam kondisi bus yang sempit.
Lelaki itu berekspresi jenaka, aku suka melihatnya. Sepertinya ia ramah. Maka, saat ia mulai meminta uang dan melempar senyumnya ke setiap orang yang memasukkan uang dalam wadah yang disediakannya, aku berdoa dalam hati agar ia mendapat banyak uang (aku tak bisa memberinya uang, oleh karena itu aku mendoakannya saja).
Tapi ternyata ia tak sesopan yang kupikir.
Saat menyodorkan wadah uangnya padaku dan Fhia, kami mengangguk sebagai tanda maaf karena tak bisa memberinya uang. Kupikir ia akan berlalu begitu saja. Sayangnya tidak.
"Tampangnya suci, hatinya iblis" desisnya sebelum beranjak pada orang di belakang kami.
Aku dan Fhia sontak saling pandang.

Aku... berhati iblis? Astaghfirullah..

2 komentar:

  1. Itu karena dia tdk mendengar doanya Amel kali ya... sering di jalanan yg keras mungkin membuat ia buruk menilai orang. Tapi tak apa lah yg penting kita berniat baik... btw tulisannya amel bagus2 aku follow blognya ya.... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih ya mbak komennya :) semoga bapak itu semakin baik lagi. mungkin dia juga sudah lelah banget :D

      makasih banget mbak udah follow aku.. aku folback yaa (udah kayak twitter aja hahaha)

      Hapus