Minggu, 27 Maret 2011

Hei, Mr Rainbow! (again)

Setelah saya baca-baca ulang postingan-postingan saya yang dulu-dulu (aduh, banyak banget sih kata ulangnya. hehe), saya jadi inget lagi dengan si Mr Rainbow.

Mr. Rainbow, saya rasa saya sedang butuh Anda saat ini. Maaf karena di awal perjumpaan kita lagi ini, saya cenderung menjauh dari Anda, sepertinya saat itu saya terlalu sombong untuk mengakui pada diri saya sendiri bahwa saya, well, bisa dibilang "kangen" padamu, temanku (atau saya terlalu takut bidadarimu cemburu? Sungguh, aku tak pernah ingin menyakiti siapapun, apalagi bidadari pelangiku). Sampai akhirnya hujan itu kembali tiba, dan saya kembali basah kuyup dan kedinginan. Sekarang saya hanya bisa menatap pelangi itu dan berharap ia menghampiriku untuk mengakhiri hujan dan mengantarku pada sinar mentari lagi.

Mr. Rainbow, do you mind to be my "rainbow" again?

anything i'm not

"...I will never be, I will never be you, no
I will always be, I will always be me, that I know
But oh, even though I'm happy being me
I want to get away from all this harsh reality, oh

Gimme a break, a little escape
I am so tired of being me
I wanna be free, I wanna be new and different
Anything I'm not..."

Begitu kata Lenka pada lagunya yang berjudul Anything I'm Not. Begitu pula dengan apa yang sering saya alami, apalagi di usia saya sekarang ini yang katanya sedang mencari jati diri.

Saya, ya adalah saya. Saya bukan kamu, bukan pula dia. Saya juga nggak mau jadi kamu atau dia, saya cuma mau jadi saya.
Tapi saya itu seperti apa?
Itulah pertanyaan yang sering berseliweran di benak saya, seperti laron-laron yang berputar-putar di sekitar lampu.
Itulah yang sedang saya cari jawabannya, tanpa saya tahu di mana dan bagaimana saya mencarinya.
Itulah jati diri.