Sabtu, 29 Oktober 2011

bagaimana

jika kubisikkan
resah ini pada daun-daun basah
akankah hati ini tak lagi lelah?

jika kukatakan
gamang ini pada air yang tenang
bisakah ia buatku senang?

tapi

jika kuceritakan
dingin ini pada sosok dalam cermin
mampukah ia tak retak karena kutularkan sesak?

Kamis, 08 September 2011

24 jam on the road

Perjalanan mudik tahun ini gue jalani selama 24 jam (bukan balik lho, baliknya sih 31 jam!! parraaah). Terhitung berangkat sekitar pukul 01.00 dini hari tanggal 26 Agustus 2011 dari Bekasi dan tiba di Wonotoro, Girisubo, Gunung Kidul, DIY kurang lebih di jam yang sama satu hari setelahnya. Alhamdulillah kami (gue beserta keluarga cukup besar gue) tiba dengan selamat tanpa mengalami kecelakaan lalu lintas dan tanpa melihat kecelakaan yang parah (liat beberapa motor tergelincir sih, tapi alhamdulillah gak kenapa-kenapa).

Waktu 24 jam itu emang terbilang cukup lama, secara paling nggak kalo normalnya sekitar 12 jam-an, dan penyebabnya kayanya mudah ditebak deh. Yap, macet lagi macet lagi... Bayangin aja, dari Bekasi nyampe Indramayu 10 jam!! Yaelaah, Bekasi-Indramayu berapa jauh sih? Tapi ya sudahlah. Singkat cerita gue dan rombongan mampir dulu di rumah salah satu kawan lama bokap gue di Indramayu buat ngerampok (?) mangga. Hehehe. Nggak lama sih, padahal anaknya ganteng (sst! Jangan bilang-bilang ama bokap gue, ntar gue jadi Siti Nurbaya hahaha kidding). 

Lanjuuut, kami pun menempuh entah berapa kilo jalanan yang padat. Akhirnya tibalah saat berbuka puasa. Kami berbuka di salah satu rumah makan, warung makan, atau restoran (terserah Anda menyebutnya apa, menurut saya sih sama saja) yang dari jarak berkilo-kilo meter sudah pasang iklan setiap sekitar 100 meteran. Mulai dari nyebutin menunya satu-satu, sampe promosi sulap, air bersih, hot spot, ulang tahun, bla bla bla (kalo yang biasa mudik tahu nih hahaha). Kebetulan banget akhir bulan Agustus kakak gue ulang tahun, dan bokap gue ulang tahun di bulan sebelumnya. Jadi mereka diminta tiup lilin dari lilin kecil dalam gelas (bukan lilin di atas kue :( ) sambil difoto, lalu foto sekeluarga, lalu dikasih hadiah berupa cake kecil mungil yang unyuuu banget (warna pink) hehehe. Oia, sodara gue beli mainan sulap-sulapan gitu seharga 60ribu. Waktu emak gue liat, dengan shocked emak gue bilang kalo beliau pernah liat mainan kaya gitu dijual di bis seharga 2 ribu rupiah!! Bayangkan, dari 2000 jadi 60000 saudara-saudara!! Harusnya dapet 30 biji tuh!!! Setelah kami mengurut dada atas insiden jual beli yang sangat menyayangkan itu, emak gue nambahin, kalo beliau juga pernah liat di bis ada yang jual buku sulap gitu. Pertamanya kosong, lalu abis ditepuk satu kali jadi ada gambarnya hitam putih gitu, trus abis itu ditepuk lagi dua kali jadi gambar berwarna. Emak gue dulu pengen beli tuh buku seharga goceng alias 5000 rupiah, tapi mengingat anak-anaknya udah pada gede dan tidak berminat dengan dunia sulap-sulapan, jadilah emak gue mengurungkan niatnya. Eeeh, tak ku sangka tak kuduga. beberapa saat setelah emak gue menyudahi ceritanya, datanglah mbak-mbak pelayan yang nawarin sulap. Kali itu si mbak membawa buku sulap. Dan kalian tahu buku apa itu? Yap, buku yang NYARIS sama persis kaya yang emak gue barusan ceritain. Hanya ada dua perbedaannya, yang pertama yaitu sampul alias cover bukunya, karena si mbak membawa buku yang ada nama resto tsb, lalu perbedaan yang kedua adalah cara si mbak memainkannya adalah ditiup, bukan ditepuk. Hasilnya? Sama persis sis sis!!
Si mbak melanjutkan promosinya sambil berujar, "Kalo mau tau rahasianya, bisa beli buku ini di sana (menunjuk tempat si sodara gue beli mainan sulap yang tadi). harganya 80ribu rupiah."
What??? Di bis goceng, di sini 80 ribu???!!! Gue langsung ngakak, dan si mbak hanya menatap gue penuh tanda tanya. Hahahahha.
Setelah menunaikan solat, gue nyempetin foto sebentar di magic box, itu lho yang cuma keliatan kepalanya doang. Abis itu perjalanan pun berlanjuuut...

Sampe di Piyungan, kami berhenti di sebuah warung angkringan. Tahu? Itu lho, warung makan (ga jauh beda lah ama yang tadi hahahaha) cuma bedanya lebih sempit dan lebih temaram alias remang-remang. Menu terkenalnya adalah "nasi kucing". Bukannya nasi trus lauknya kucing lho (gile aje, siapa yang mau coba?) melainkan nasi seporsi makan kucing, atau kalo yang pernah gue liat dari komen di fb orang itu nasi seporsi orang minta, atau bahasa yang lebih rumitnya adalah porsinya dikiiiiit banget (ngga juga sih sebenernya, gue sebungkus cukup kok [ya iyalah kan tadi abis makan])

Singkat cerita, gue sampe malem kan, dan tidak butuh waktu lama untuk segera zzzzzzzzzzzzzzzz.

Minggu, 04 September 2011

[masih] UNTITLED


===
ulgo sipeul ttae ureoyo seulpeumdeureul aesseo chamji marayo
geudaega dasi useul su itge naega anajulgeyo
Cry when you want to cry. Don’t purposely hold in your sadness
I’ll embrace you so that you can smile again

UNTITLED [lagi]


===
Ia memang tak percaya pada ramalan, seperti halnya kau tak meyakininya. Namun, ia percaya vonis dokter yang tak kau temukan perbedaannya dengan ramalan.

UNTITLED


===
Mungkin kurang tepat bila aku bersyukur melihat kenyataan ini, kenyataan bahwa Lilly, sahabatku, tergolek lemah di ranjang rumah sakit dengan balutan perban di dahi yang melingkar hingga belakang kepalanya. Suaranya yang biasanya bertenaga dan penuh semangat kini terdengar lemah dan parau. Namun, senyuman tulusnya tak pernah pudar menghiasi wajah imutnya.
Tapi nyatanya kini aku bernapas lega dalam hati.

SAKURA -part 6- (END)


Tiba-tiba saja Sakura merasa mendapat pencerahan dari pembicaraan gadis yang baru saja putus dengan pacarnya yang merupakan alumni sekolah Tomoyo dengan temannya.

-Part 6-
Pagi-pagi sekali Tomoyo sudah mendengar grubak-grubuk di lantai satu. Sambil menguap, ia melirik jam dindingnya.

SAKURA -part 5-


“Maaf, Shaoran…” bisik Tomoyo yang bersandar di balik pintu kamarnya. Tangannya meraih bandul di kalung yang melingkari lehernya lalu membukanya. Tampak foto dua orang lelaki paling dicintainya di dalam bandul itu. Ayahnya, dan seorang lelaki lain.
-part 5-
Tomoyo bukannya tidak tahu perasaan Shaoran padanya. Justru ia sudah mengetahuinya bahkan sebelum adik sepupu kesayangannya itu tahu. Tomoyo hanya berpura-pura tidak tahu dan berharap Shaoran akan dapat melupakan perasaannya pada Tomoyo.

SAKURA -part 4-


-part 4-
Normal POV
Minggu pagi. Sakura menggeliat di ranjang single-nya dengan mata masih terpejam. Setelah melirik jam yang bertengger di meja kecil di sebelah tempat tidurnya, ia mengerang. Sepagi ini ponselnya sudah berisik, mengganggu tidurnya saja.

SAKURA -part 3-


-part 3-

Sakura’s POV
BRUKK!! Dengan asal kulempar tas sekolahku ke atas meja makan. Segera aku menghambur ke

SAKURA -part 2-


“Ada yang mengganjal pikiranmu?” tanya Shaoran khawatir.
“Aku – aku baik-baik saja.” Jawab Sakura yang langsung menunduk sambil menyesap ice cappuccino nya, tak ingin membalas tatapan khawatir Shaoran.
-Part 2-
Shaoran’s POV
Selama beberapa saat aku dan Sakura terdiam, sesuatu yang tidak biasa bagi kami, dua makhluk yang kalau ketemu sama-sama sakit jiwa itu. Kalau kami diam begini, kemungkinannya adalah

Senin, 29 Agustus 2011

tonight

Di tengah hiruk pikuk penyambutan malam kemenangan dengan seruan takbir, pawai takbiran dengan aneka pernak-pernik perayaannya, ketupat-ketupat yang sudah digantung untuk disantap esok hari, bumbu opor yang mulai diracik, sampai baju-baju lebaran yang menanti untuk dikenakan saat bersilaturrahim dengan sanak saudara,
kok gue ngerasa ada yang mengganjal di hati gue ya?

Berat rasanya pisah sama bulan ramadhan :'(

gue sedih, target-target ramadhan gue belum tercapai, usaha gue untuk mengoptimalkan waktu sebulan ini dalam mencari pahala sebanyak-banyaknya belum cukup. Gue khawatir apakah amalan-amalan yang gue lakuin di bulan ramadhan ini bisa gue pertahanin dan tingkatin di bulan-bulan selanjutnya apa enggak. Gue takut, takut banget kalo gue ga bisa berjumpa lagi dengan bulan istimewa ini..

Tapi bukan berarti malam ini gue ga seneng sama sekali.

Di tengah suasana maaf-maafan ini, tanpa bermaksud hanya basa-basi mengikuti tradisi, gue berharap banget dosa-dosa gue diampunin, kesalahan-kesalahan gue dimaafin. Gue pengen kembali kaya gue 18 tahun yang lalu.

Semuanya, maafin gue ya..

Minggu, 01 Mei 2011

KATSU -unforgettable class-

VITAMIN C - Graduation (Friends Forever)

And so we talked all night about the rest of our lives
Where we're gonna be when we turn 25
I keep thinking times will never change
Keep on thinking things will always be the same
But when we leave this year we won't be coming back
No more hanging out cause we're on a different track
And if you got something that you need to say
You better say it right now cause you don't have another day
Cause we're moving on and we can't slow down
These memories are playing like a film without sound
And I keep thinking of that night in June
I didn't know much of love
But it came too soon
And there was me and you
And then we got real blue
Stay at home talking on the telephone
And we would get so excitedand we'd get so scared
Laughing at ourselves thinking life's not fair
And this is how it feels

As we go on
We remember
All the times we
Had together
And as our lives change
From whatever
We will still be
Friends Forever

So if we get the big jobs
And we make the big money
When we look back now
Will our jokes still be funny?
Will we still remember everything we learned in school?
Still be trying to break every single rule
Will little brainy Bobby be the stockbroker man?
Can Heather find a job that won't interfere with her tan?
I keep, keep thinking that it's not goodbye
Keep on thinking it's a time to fly
And this is how it feels

La, la, la, la:
Yeah, yeah, yeah
La, la, la, la:
We will still be friends forever

Will we think about tomorrow like we think about now?
Can we survive it out there?
Can we make it somehow?
I guess I thought that this would never end
And suddenly it's like we're women and men
Will the past be a shadow that will follow us 'round?
Will these memories fade when I leave this town
I keep, keep thinking that it's not goodbye
Keep on thinking it's a time to fly

MCFLY - You've Got A Friend

When you're down and troubled
And you need a helping hand
And nothing, nothing is going right
Close your eyes and think of me
And soon I will be there
To brighten up even your darkest night

You just call out my name
And you know wherever I am
I'll come running to see you again
Winter, spring, summer or fall
All you have to do is call
And I'll be there, yeah, yeah, yeah.
You've got a friend

If the sky above you
Should turn dark and full of clouds
And that old north wind should begin to blow
Keep your head together
And call my name out loud, yeah
Soon I'll be knocking upon your door

You just call out my name
And you know wherever I am
I'll come running, oh yes I will
To see you again
Winter, spring, summer or fall
All you have to do is call
And I'll be there, yeah, yeah, yeah.

Ain't it good to know that you've got a friend
When people can be so cold
They'll hurt you, and desert you
And take your soul if you let them
Oh yeah, but don't you let them

You just call out my name
And you know wherever I am
I'll come running to see you again
Winter, spring, summer or fall
All you have to do is call
And I'll be there, yes I will.

You've got a friend
You just call out my name
And you know wherever I am
I'll come running to see you again (oh baby don't you know)
Winter, spring, summer or fall
All you have to do is call
Lord, I'll be there yes I will.
You've got a friend

Oh, you've got a friend.
Ain't it good to know you've got a friend.
Ain't it good to know you've got a friend.
You've got a friend.

*P.S. : maap, karena cuma nyomot lagu (lagi ga ada ide ngarang tulisan yang so sweet) udah gitu pake lagu yang dinyanyiin PM pas perpisahan kemaren pula (eh, gue nyanyinya emang termasuk buat KATSU juga loh)

Minggu, 27 Maret 2011

Hei, Mr Rainbow! (again)

Setelah saya baca-baca ulang postingan-postingan saya yang dulu-dulu (aduh, banyak banget sih kata ulangnya. hehe), saya jadi inget lagi dengan si Mr Rainbow.

Mr. Rainbow, saya rasa saya sedang butuh Anda saat ini. Maaf karena di awal perjumpaan kita lagi ini, saya cenderung menjauh dari Anda, sepertinya saat itu saya terlalu sombong untuk mengakui pada diri saya sendiri bahwa saya, well, bisa dibilang "kangen" padamu, temanku (atau saya terlalu takut bidadarimu cemburu? Sungguh, aku tak pernah ingin menyakiti siapapun, apalagi bidadari pelangiku). Sampai akhirnya hujan itu kembali tiba, dan saya kembali basah kuyup dan kedinginan. Sekarang saya hanya bisa menatap pelangi itu dan berharap ia menghampiriku untuk mengakhiri hujan dan mengantarku pada sinar mentari lagi.

Mr. Rainbow, do you mind to be my "rainbow" again?

anything i'm not

"...I will never be, I will never be you, no
I will always be, I will always be me, that I know
But oh, even though I'm happy being me
I want to get away from all this harsh reality, oh

Gimme a break, a little escape
I am so tired of being me
I wanna be free, I wanna be new and different
Anything I'm not..."

Begitu kata Lenka pada lagunya yang berjudul Anything I'm Not. Begitu pula dengan apa yang sering saya alami, apalagi di usia saya sekarang ini yang katanya sedang mencari jati diri.

Saya, ya adalah saya. Saya bukan kamu, bukan pula dia. Saya juga nggak mau jadi kamu atau dia, saya cuma mau jadi saya.
Tapi saya itu seperti apa?
Itulah pertanyaan yang sering berseliweran di benak saya, seperti laron-laron yang berputar-putar di sekitar lampu.
Itulah yang sedang saya cari jawabannya, tanpa saya tahu di mana dan bagaimana saya mencarinya.
Itulah jati diri.