Pesan Antiteroris Muslim India
Saturday, 20 February 2010 | |
”MYname is Khan and I’m not a terrorist,” ujar Rizwan Khan (Shahrukh Khan) berulang kali kepada mereka yang mencurigainya sebagai seorang muslim garis keras. Sepanjang film berdurasi 2,5 jam ini hanya kata-kata itulah yang ingin disampaikan Khan kepada dunia, terutama presiden Amerika Serikat,yang ingin ditemuinya dan mengucapkan pesan tersebut langsung di wajah sang presiden. Setelah tragedi 9/11 di Amerika Serikat, hidup Khan memang berubah hancur mengerikan. Sebagai seorang imigran muslim dari India di Amerika Serikat, hidup Khan tidaklah mudah. Setelah sang ibu meninggal dunia,ia menyusul adik laki-lakinya yang sudah lebih dulu tinggal di Amerika. Kondisinya yang mengidap sindrom asperger— yang membuatnya sulit beradaptasi dengan lingkungan baru, tampak seperti orang idiot, dan takut setengah mati dengan warna kuning— tidak menghalanginya untuk mencoba peruntungan di negeri impian tersebut. Sesampainya di sana, Khan mencari sesuap nasi dengan menjadi sales kosmetik wajah. Saat sedang menjajakan dagangannya itu, ia bertemu dengan Mandira (Kajol), gadis Hindu yang bekerja di salon. Singkat kata,menikahlah Rizwan dengan Mandira yang sudah punya satu anak lelaki bernama Sam (Yuvaan Makaar) dari pernikahan pertamanya. Mereka hidup bahagia dan bersahabat baik dengan tetangga yang nonmuslim. Semua berubah saat peristiwa 9/11 terjadi.Tetangga Khan yang seorang jurnalis dikirim ke Afghanistan demi memburu berita Osama bin Laden. Ia tewas beberapa hari kemudian. Sang anak, yang juga bersahabat dengan Sam, lantas menganggap kalau semua ini adalah akibat orang-orang muslim seperti Khan dan keluarganya. Ia pun memusuhi Sam dan sampai suatu saat pertengkaran keduanya mendatangkan maut bagi Sam. Mandira berduka sekaligus murka. Ia ikut-ikutan menyalahkan Khan dan dirinya yang mau saja dinikahi seorang muslim. Ia lantas mengusir Khan sambil berkata pedas,”Yang tahu bahwa kau orang baik hanyalah teman-teman kita. Itu tak ada gunanya.Jadi,lebih baik kau temui presiden dan katakan kepadanya bahwa kau muslim dan bukan teroris agar ia bisa membuat perubahan yang lebih baik.” Khan yang polos menganggap serius perkataan istrinya. Ia pergi dari rumah Mandira sambil membawa tas ransel besar, berkelana, bertemu satu peristiwa suka dan banyak peristiwa duka dengan satu tujuan besar: bertemu presiden dan menyampaikan pesan mengharukan itu,”My name is Khan,and I’m not a terrorist.” My Name is Khan direspons sangat menakjubkan oleh dunia internasional. Diputar perdana di Berlin International Film Festival pada awal Februari 2010, film besutan Karan Johar ini langsung masuk deretan box office internasional. Film ini juga memecahkan rekor penjualan terbesar film India secara internasional pada malam pembukaan dan minggu pembukaannya, termasuk mengalahkan film Bollywood lain yang juga sukses secara internasional, 3 Idiots. Namun, soal total keuntungan secara internasional, My Name is Khanmasih di bawah film 3 Idiots. Bagaimana dengan kualitasnya? Karan Johar sukses menggambarkan kepedihan dan kehancuran hidup orang-orang selepas tragedi tersebut.Tak hanya bagi orang muslim, juga orang terdekat mereka, bahkan bagi orang Amerika.Karan seolah ingin memberi tahu bahwa kepedihan akibat tragedi itu adalah milik semua. Ia juga cukup hati-hati saat mengisahkan konflik antara Hindu dan Islam di India, plus soal Amerika dan kaum muslim demi menghindari protes dari kemunculan film tersebut. Namun, layaknya film India kebanyakan, Karan Johar juga ”terjebak” untuk membuat karakter utamanya sebagai seorang superhero yang tampil sebagai sosok paling ideal yang mampu mengatasi segala masalah. Rizwan Khan akhirnya tak hanya mampu mengatasi masalah dalam kehidupan pribadinya, tapi juga mengatasi masalah negara dengan aksi kemanusiaan menyelamatkan para korban banjir yang tidak mendapat perhatian pemerintah. Rizwan yang berperilaku layaknya malaikat, yang setelah dibenamkan dalam kondisi paling buruk, kemudian diangkat dan dibahagiakan dengan kondisi yang sangat ideal serta menjadi dambaan semua manusia. (herita endriana) sumber : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/305796/ tertarik juga buat nonton seperti gue? ajak-ajak dong, traktir gitu! hehehehe.... |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar